REVIEW UBIQUITOUS LEARNING
Pada Era Globalisasi saat ini, kemajuan teknologi
merupakan innovasi untuk edukasi pendidikan di dunia. Untuk itu U Learning
merupakan solusi terbaik bagi pengembangan akademik berbasis pada teknologi.
Program U Learing ini memadukan antara sistem komputasi dan pembelajaran
melalui mobile learing. Salah satu platform yang berbasiskan U Learning adalah
UBT Technology atau sering disebut dengan istilah Ubiquitous Learning. Dengan adanya Ubiquitos Learning akan
mengefektifkan tugas para mahasiswa maupun dosen dengan didukung 3G wireless
communication technology . Dosen maupun mahasiswa akan mempunyai ID/ password
untuk meng-upload ataupun men-download materi kuliah dengan cepat dan melakukan
test paper, listening and speaking test, reading and writing test dengan mudah.
Semakin berkembangnya teknologi dan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna, e-learning mengalami evolusi menjadi Ubiquitous Learning.
Ubiquitous learning merupakan pengimplementasian e-learning dengan adaptasi
ubiquitous computing. Selain dapat diakses dimana saja dan kapan saja, fitur
penting lain dari Ubiquitous Learning adalah pengguna bisa belajar di tempat
yang tepat, di waktu yang tepat, pada device yang tepat, konten yang dipelajari
juga tepat, dan disampaikan pada user yang tepat (the right things).
APA YANG DIMAKSUD Ubiqoutious Learning
( u-learning)?
Ubiquitous learning (u-learning) adalah tren
pembelajaran yang memadukan teknologi mobile, sehingga bisa dilakukan dimana,
dan kapan saja, serta sesuai konteks pembelajarnya. Apa beda dengan learning
pada umumnya? Pembelajaran konvensional banyak menganut aliran lecturing,
dimana dosen/guru menjelaskan di depan, dan pembelajar/ murid/ mahasiswa/
student mendengarkan. Materi yang diberikan juga sama untuk semua murid. Pada
u-learning, pembelajaran diinisiasi dari muridnya berdasarkan hal yang dia
ingin ketahui. Banyak yang menyebutnya dengan inquiry learning, yaitu belajar
berdasarkan pertanyaan, masalah, atau skenario tertentu yang diajukan si
pembelajarnya.
Dengan demikian, setiap murid mungkin saja akan
memperoleh pengetahuan baru yang berbeda satu sama lain, namun masih dalam
topik yang sama. Materi yang ditekankan pada u-learning adalah murid dapat
memahami cara melakukan/mengerjakan sesuatu dari awal sampai selesai. Bukan
dengan diberikan materi berupa langkah-langkah, melainkan difasilitasi untuk
melakukan eksplorasi mandiri terhadap suatu objek tertentu, menggali
keingintahuan, dan mencari jawabannya secara mandiri. Peran guru/dosen/pengajar
adalah sebagai fasilitator.
Adapun karakteristik E-Learing antara lain:
·
Menggunakan
media media elektronik computer atau sejenisnya beserta dengan jaringan
internet untuk mempermudah komunikasi antara guru dengan murid dalam proses
pembelajaran.
·
Menggunakan
bahan ajar bersifat mandiri (self learning material) yang disimpan dalam
computer sehingga dapat lebih mudah diakses oleh guru maupun murid dimanapun
dan kapanpun.
·
Menggunakan jasa
admisintrator sebagai media untuk menyimpan data yang diperoleh dari hasil
pembelajaran.
Dimana Kita Bisa Mengakses Ubiqoutious
Learning?
Jones dan Jo (2004) serta Park (2010) menjelaskan
bahwa u-learning memungkinan pembelajaran dapat diakses dimana saja, oleh siapa
saja, dan kapan saja pada berbagai situasi tanpa keterampilan khusus.
Penjelasan mereka juga menerangkan bahwa pembelajaran dapat dilakukan dengan
sistem belajar jarak jauh, dimana ada keterpisahan fisik antara pebelajar atau
orang yang belajar dengan yang memberi materi belajar.
Ubiquitos Learning bisa diakses di seluruh dunia
bagi user, karena akses ini sangat fleksibel yang memiliki spesifikasi sistem
yang baik serta alat yang pintar (Smart Device).
Sejak Kapan Indonesia Mengenal
Ubiqoutious (u-learning)?
Di Indonesia, perkenalan sistem Ubiquitos Learning
baru terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah dan
Universitas Indonesia, dan Universitas Pasundan, namun untuk penerapannya sudah
terdapat di Universitas Pasundan semenjak Desember 2012.
Sistem pendidikan berbasis "Ubiquitous Base
Test (UBT) dan Ubiquitos-Learning (U-Learning)" mulai merambah dunia
pendidikan Indonesia seiring dengan kemajuan era globalisasi serta teknologi
informasi.perangkat selular sudah sangat banyak digunakan oleh berbagai kalangan
di Indonesia sehingga sistem pendidikan dengan menggunakan perangkat tersebut
bisa lebih mudah dilakukan.Untuk menjawab tantangan globalisasi pada era
komunikasi yang serba cepat dan transparansi seperti saat ini, diperlukan
sistem pendidikan yang efektif dan
efisien.
Siapa Sajakah yang dapat
Mengakses Ubiqoutious, apakah hanya dosen yang dapat mengaksesnya?
Tablet berupa Ipad merupaka PC pendukung serta
dibantu dengan proyektor sebagai alat tambahan dalam menjalankan Ubiquitos
Learning. Ubiquitos Learning bisa diakses di seluruh dunia. Kita semua dapat mengaksesnya
karena sistemnya berbasis online. Semua bidang pun dapat menggunakannya, tenaga
pengajar seperti Dosen maupun Guru sangat di mudahkan dalam hal ini. Mahasiswa
pun dapat juga menggunakan Sistem ini sebagi media belajar, tempat mengajukan
pertanyaan dan menjawab. Jadi disini kita dapat mengsinkronkan saja jika seorang
dosen maupun guru menggunakan metode u-learning pastinya murid atau
mahasiswanya juga harus menggunakannya kalau memang metode ini sudah menjadi
kesepakatan antara keduanya.
Mengapa Ubiqoutious Learning
dibentuk dan sudah dikenal di berbagai Negara?
Latar belakang munculnya ide dasar ubicomp
berasal dari sejumlah pengamatan dan studi di PARC terhadap PC, bentuk komputer
yang paling dikenal luas oleh masyarakat. PC yang mempunyai kegunaan dan
manfaat demikian besar ternyata justru seringkali menghabiskan sumberdaya dan waktu
bagi penggunanya, karena PC membuat penggunanya harus tetap berkonsentrasi pada
unit yang mereka gunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, PC justru membuat
mereka terisolasi dari aktifitas lainnya. Dengan kata lain dibanding menghemat
sumberdaya dan waktu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, PC justru
menambah beban untuk tetap menjaga konsentrasi dan fokus pemikiran kita pada
sang alat. Segala fokus dan sumberdaya ini akan tersedot secara berlipat ganda
oleh PC apabila terjadi permasalahan yang mengarah pada teknologi, semacam
serangan virus atau kerusakan teknis.
Sudah
terdapat delapan negara yang menerapkan Ubiquitos Learning dalam sistem pendidikan,
diantaranya USA, Jepang, Indonesia, Cina, Rusia, Philipina, Spanyol, dan Korea
Selatan. Selain, memiliki akses yang sangat fleksibel dan memiliki spesifikasi
sistem yang baik serta alat yang pintar (Smart Device), salah satu Universitas
yaitu Universitas Pasundan menggunakan Ubiquitos
Learning untuk learning competition dengan negara lain.
Bagaimana Superstruktur U-Learning dalam
Konteks Indonesia?
Dalam
konteks Indonesia, superstruktur merepresentasikan keberadaan pemerintah selaku
regulator yang meng-atur sekaligus mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
di Indonesia. Melalui undang-undang, peraturan,standar, dan kebijakan,
pemerintah memberikan rambu-rambu bagi penyelenggara pendidikan tinggi agar
dapatmenjalankan amanah pendidikan yang diberikan kepadanya secara efektif,
eļ¬sien, dan terkendali dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar